Notification

×

Iklan

Iklan

H. Rumaksi Dukung Pembangunan Sekolah Kebudayaan di Kecamatan Sembalun

Friday, June 18, 2021 | June 18, 2021 WIB Last Updated 2021-06-18T14:05:15Z

Wakil Bupati Lombok Timur, H. Rumaksi Sjamsuddin, S.H.

 

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Wakil Bupati Lombok Timur H. Rumaksi Sjamsuddin, S.H., berjanji akan mengawal dan mendukung pembangunan masjid kampus dan pusat pembelajaran gratis di Kecamatan Sembalun.


Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati dalam sambutannya pada acara persiapan penyelengaraan pembangunan di Rumah Adat Desa Sembalun Bumbung pada Jumat, 18 Juni 2021.


Wakil Bupati juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Yayasan Peneleh Jang Oetama yang telah membangun Masjid dan pusat pembelajaran kebudayaan gratis di Kecamatan Sembalun.

Wabup meyakini pusat pembelajaran tersebut akan semakin menguatkan akar budaya masyarakat setempat.


“Saya yakin bagaimanapun hebatnya budaya dari luar tidak akan bisa menggerus budaya daerah ini,” tegas Wabup.


Pasalnya, kata dia, para budayawan yang akan membuka sekolah budaya di Sembalun itu sudah tertanamkan karakter adat yang betul-betul ditempa oleh pusat pembelajaran budaya yang akan dibangun di daerah tersebut.


Wakil Bupati juga menjelaskan, dengan kondisi masyarakat yang wilayahnya dijadikan sentral pariwisata dan Geopark Rinjani tentunya sangat membutuhkan kehadiran sekolah budaya itu.


Menurut Wabup Rumaksi selain untuk melestarikan adat dan budaya, pusat pembelajaran kebudayaan tentunya bisa menjadi nilai jual tersendiri.


“Untuk menopang sekolah budaya yang sebentar lagi terwujud ini kami juga memiliki akses internet murah bagi masyarakat Lombok Timur, “ tambahnya.


Wabup juga menyebut posisi Sembalun sebagai  sentral bibit bawang putih nasional dan ke depan pemerintah pusat akan memberikan 800 hektar untuk penanaman bibit bawang putih tersebut.


Sementara itu Pimpinan Yayasan Peneleh Jang Oetama Dr. Adi  Mulawarman dalam sambutannya menyampaikan Yayasan Peneleh Jang Oetama bertujuan mengembangkan aktivitas pemuda, mahasiswa dan dosen untuk berinteraksi dengan aktivitas kebudayaan yang berorientasi religius dan kebangsaan.


Dijelaskannya konsep Masjid Kampus dan Pusat Pembelajaran gratis yang dibangun di Sembalun, operasionalisasinya diperoleh dari usaha produktif seperti pengolahan hasil pertanian dan penerbitan.


Semua ini akan dibangun sebagai sarana pendidikan non formal yang menghadirkan para Abdiguru, yaitu dosen-dosen dari berbagai perguruan tinggi yang siap mewakafkan ilmunya tanpa dibayar. (SN) 

×
Berita Terbaru Update