Notification

×

Iklan

Iklan

Ribut Soal Dana Hibah Dari Kemendes di Sembalun, Begini Penjelasan Kadis PMD Lotim

Saturday, June 5, 2021 | June 05, 2021 WIB Last Updated 2021-06-05T05:36:39Z

Moh: Khairi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Lombok Timur

 

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia rupanya memberikan perhatian lebih kepada Desa-Desa wisata yang ada di Kabupaten Lombok Timur.


Hal itu terbukti dengan adanya dana hibah yang dikucurkan oleh Kemendes PDTT ke sejumlah Desa yang ada di Kabupaten Lombok Timur dengan nilai mencapai ratusan juta rupiah.


"Di NTB yang dapat itu cuma sembilan Desa, enam di antaranya ada di Lombok Timur, salah satunya adalah Desa Sembalun," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Lombok Timur, M. Khairi. Sabtu, 05/06/2021.


Desa Sembalun, kata Khairi, mendapatkan dana hibah dari Kemendes sebesar  Rp. 600 juta yang akan digunakan untuk membangun  fasilitas Pariwisata berupa Gazebo di Desa tersebut.


Sayangnya, terjadi selisih paham terkait lokasi pembangunan fasilitas wisata itu. Pada awalnya Kemendes minta Gazebo itu dibangun di Cemara Siu, tetapi ada sejumlah pihak yang ingin supaya Gazebo itu dibangun di tempat lain, padahal lokasi pembangunan di Cemara Siu itu adalah permintaan dari Kementerian sendiri selaku pemberi hibah.


"Tapi karena kita tidak ingin ribut berkepanjangan maka kita sepakati untuk membangun Gazebo di Rest Area," tambahnya seraya berharap dengan adanya Gazebo itu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.


Sebenarnya, kata Khairi, enam Desa yang mendapatkan dana hibah dari Kemendes itu adalah murni usaha Pemerintah Kabupaten. Dan terkait lokasi penggunaan dana tersebut, itu juga murni keinginan dari pemberi hibah yakni Kemdendes sendiri.


Katanya, saat turun survei lokasi untuk penggunaan dana hibah itu, Kemendes, sendiri yang meminta supaya pembangunan Gazebo itu dilakukan di Cemara Siu. 


Tetapi, lanjutnya, belakangan sejumlah orang menilai itu tidak memberikan manfaat bagi masyarakat, dan meminta dibangun di tempat lain. Dan setelah survei lagi lokasi yang diinginkan itu bersama Kemendes ternyata tidak disetujui.

"Kita ini diberi, ini bukan haknya Desa melainkan Kemendes sendiri," tandasnya.


Akan tetapi, kata Khairi, persoalan terkait lokasi itu sudah final setelah disepakati untuk membangun Gazebo di Rest Area Desa Sembalun. "Kalau ribut terus bisa saja dialihkan dana itu," pungkasnya. (SN)

×
Berita Terbaru Update