Notification

×

Iklan

Iklan

Empat Guru Sejarah SMAN 1 Suela Ditugaskan Verifikasi Batu Kuno di Desa Sapit

Saturday, August 14, 2021 | August 14, 2021 WIB Last Updated 2021-08-14T06:30:39Z

Empat Guru Sejarah SMAN 1 Suela yang ditugaskan memverifikasi keberadaan Batu kuno di Desa Sapit

 

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Empat Guru Sejarah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Suela, Kecamatan Suela, Lombok Timur, ditugaskan untuk memverifikasi sebuah batu kuno bertuliskan Aksara Sansekerta Brahmi yang ada di Desa Sapit, Kecamatan Suela, Lombok Timur.


Kepala SMAN 1 Suela, Akramudin mengungkapkan bahwa empat orang Guru itu ditugaskan untuk memastikan keberadaan batu yang diduga bertuliskan Aksara Brahmi tersebut.


"Informasi ini kami dapatkan dari Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB bahwa ada batu yang bertuliskan Aksara Brahmi di sana," tuturnya. Sabtu, 14/08/2021.


Hal itu juga, sambungnya, dalam rangka persiapan pelestarian dan pemeliharaan cagar budaya, sehingga pihaknya  dari lembaga pendidikan dan kebudayaan harus memastikan kebenaran dan keberadaan batu tersebut.


Apalagi, lanjutnya, batu kuno itu sempat dimuat di salah satu media online, sehingga  tugasnya sekarang adalah membuktikan kebenaran batu kuno tersebut.


Tak hanya SMAN 1 Suela, kata Akramudin, pihaknya juga nanti akan didukung oleh Bidang Kebudayaan Dikbud Provinsi untuk mengambil langkah-langkah bagaimana melestarikan dan memelihara cagar budaya yang sangat bersejarah tersebut.


Lebih lanjut pria yang kerap disapa pak Akram itu menjelaskan bahwa penemuan batu bersejarah itu bisa menjadi sumber belajar bagi siswa-siswi untuk mata pelajaran sejarah.


"Nanti itu bisa saja menjadi sumber belajar bagi anak yang belajar sejarah, dan di teliti oleh para siswa," jelasnya.


Sementara itu, Sri rahayu, S.Pd, salah seorang Guru Sejarah yang ikut meneliti keberadaan batu kuno itu mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, keberadaan batu tersebut memang benar adanya.


Hanya saja, lanjutnya, Ia dan rekan Guru lainnya belum menyaksikannya langsung Batu tersebut lantaran tersimpan di rumah Ketua Pokdarwis Desa Sapit.


"Untuk saat ini kita belum bisa menyaksikannya langsung karena Ketua Pokdarwis yang menyimpannya masih sedang berada di Mataram. Kita dijanjikan hari Rabu dan untuk saat ini kita sekedar melakukan permakluman saja," pungkasnya saat di konfimasi di sekolah. (Izi)

×
Berita Terbaru Update