Notification

×

Iklan

Iklan

Siapa di Balik Munculnya Surat Pemecatan Sekdes Tembeng Putik?

Saturday, September 18, 2021 | September 18, 2021 WIB Last Updated 2021-09-18T02:11:25Z

Amrullah, Sekretaris Desa Tembeng Putik

 

Lombok Timur, Selaparangnews.com -  Sekertaris Desa Tembeng Putik, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, bernama Amrullah, mengaku kaget menerima surat pemecatan dirinya sebagai Sekdes yang sah oleh Kepala Desa.


"Tanpa ada peringatan, tiba-tiba muncul surat pemecatan, ini yang membuat kita bingung," kata Amrullah. Jum'at, 17/09/2021.


Apalagi, lanjut Amrul sapaan akrabnya, pada tanggal 2 September lalu, Kades yang bersangkutan mengeluarkan surat pernyataan resmi yang mengatakan bahwa dirinya selaku Sekdes telah bekerja dengan baik dan benar.


Tapi satu Minggu kemudian, tandasnya, yakni pada tanggal 9 September, muncul surat pemecatan dari Kepala Desa untuk memberhentikan dirinya. Dan itu menjadi tanda tanya besar bagi Amrul mengapa dalam rentang waktu satu Minggu sikap Kades bisa berubah drastis.


Usut punya usut, ternyata alasan kades mau membubuhkan tanda tangannya di Surat itu lantaran didesak dan diancam oleh belasan orang. "Katanya sih ada desakan dari beberapa orang," ucap Amrul.


Sebenarnya, lanjut Amrullah, Kades sendiri tahu bahwa surat itu bodong, cacat hukum dan tidak sesuai prosedur. Namun, karena adanya desakan dari 12 orang untuk memberhentikan dirinya, maka Kades Tembeng Putik terpaksa menandatanganinya.


Saat ditanya siapa orang-orang itu, Amrul mengatakan bahwa Kades enggan menyebutkan namanya. "Nah itu yang tidak disebutkan pak Kades, tapi yang jelas oknum masyarakat kita lah," kata dia.


Sebelumnya, lanjut Amrul, Kades tersebut sudah berpesan kepadanya melalui salah satu Kadus atau Kawil bahwa jika ada SK yang dialamatkan kepada dirinya, perlu diketahui bahwa itu SK bodong.


"Kadus itu juga berpesan bahwa Kades mau menandatangani surat itu hanya untuk mengamankan situasi," kata Amrul menirukan pesan Kades tersebut.


Akan tetapi, menurut Amrul, sikap Kades itu juga tidak pas jika harus menyetujui untuk menandatangani surat itu hanya karena mendapat desakan dari oknum masyarakat, karena hal itu akan menjadi kontradiksi atau bertentangan dengan surat penyataan yang dibuat sebelumnya.


Amrul menegaskan bahwa dirinya akan segera bersurat ke Bupati Lombok Timur untuk mengadukan peristiwa pemecatannya itu kepada Bupati. "Dalam waktu dekat saya akan bersurat ke Pak Bupati untuk mengadukan hal ini," pungkasnya. (Yns)

×
Berita Terbaru Update