Notification

×

Iklan

Iklan

Ini Kata Kabid Kebudayaan Dikbud Lotim Soal Penemuan Bangkai Kapal di Pantai Pohgading

Wednesday, July 20, 2022 | July 20, 2022 WIB Last Updated 2022-07-20T11:53:10Z

H. Lalu Wiramade, Kabid Kebudayaan Dikbud Kabupaten Lombok Timur

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Belum lama ini, masyarakat Desa Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur digegerkan dengan penemuan serpihan bangkai kapal di area tambang pasir besi yang ada di Desa setempat.

Banyak spekulasi beredar terkait serpihan bangkai kapal tersebut, mulai dari Kapal Nelayan hingga diduga merupakan bangkai kapal tempur yang hancur oleh serangan lawan. 

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur H. Lalu Wiramade mengaku belum bisa komentar terlalu jauh terkait penemuan kapal tersebut. 

Kendati demikian, Ia mengatakan bahwa Kepala Seksi Cagar Budaya yang ada di bidang Kebudayaan sudah mendatangi lokasi penemuan kapal tersebut bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi NTB dan juga komunitas penyelam.

"Karena itu kita sekarang ini sedang menunggu hasil dari penelitian dan pengkajian TACB Provinsi tersebut," jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya. Rabu, (20/07/2022). 

Terkait banyaknya spekulasi yang beredar di masyarakat terkait kebenaran bangkai kapal yang ditemukan itu, Ia menilai bahwa hal itu wajar-wajar saja. 

Namun demikian, menurutnya, yang  memiliki kompetensi dan kewenangan untuk berbicara terkait hal itu ialah TACB tersebut, karena tim itu sudah memiliki sertifikasi di bidang keahliannya masing-masing. 

Ia mengimbau masyarakat sekitar untuk tidak mengambil serpihan kapal tersebut. Pasalnya, hal itu akan sangat disayangkan nantinya jika kapal tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi. 

"Sembari kita menunggu hasil dari TACB Provinsi, mari kita jaga bersama-sama, karena itu asset kita, apalagi informasinya sudah ada garis polisi di sana," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Cagar Budaya pada Bidang Kebudayaan Dikbud Lotim Masniati menambahkan bahwa informasi mengenai penemuan kapal tersebut sudah dilaporkan ke Balai Perlindungan Cagar Budaya (BPCB) Bali Nusra yang ada di Bali oleh para pegiat Budaya. 

Untuk kepentingan uji lab atau uji karbon, lanjutnya, TACB Provinsi sudah mengambil sampel serpihan kapal itu. "Iya itu sudah diambil kemarin," ujarnya.

Saat ditanya kemungkinan bangkai kapal itu diangkat ke daratan mengingat nilainya sebagai Cagar budaya yang harus mempertahankan posisinya semula. Kata dia, itu semua nantinya tergantung dari hasil riset TACB Provinsi. 

"Nah saya belum bisa komentar terkait itu, nanti itu tergantung hasil dari kajian TACB," tutupnya. (Yns) 

×
Berita Terbaru Update