Notification

×

Iklan

Iklan

Katar Kecamatan Sambelia Endus Dugaan Pungli di Program Pipa Air Bersih Desa Belanting

Saturday, August 20, 2022 | August 20, 2022 WIB Last Updated 2022-08-20T06:29:22Z

Gambar Ilustrasi

Lombok Timur, Selaparagnews.com -  Karang Taruna Kecamatan Sambelia mencium adanya dugaan praktek Pungutan Liar (Pungli) dalam program pemasangan pipa air bersih yang ada di Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. 


Hal itu disampaikan Kepala Divisi Bidang Advokasi Karang Taruna Kecamatan Sambelia  Safrudin kepada Selaparagnews.com, Sabtu, (20/08/2022). 


Katanya, Desa Belanting, Kecamatan Sambelia menerima bantuan perpipaan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam upaya meningkatkan kebutuhan air bersih bagi warga setempat.


Namun, katanya, dengan adanya bantuan yang saat ini masih dalam pekerjaan pemasangan instalasi perpipaan tersebut, diduga dimanfaatkan oleh salah satu oknum Kepala Dusun untuk mencari keuntungan dari masyarakat. 


"Oknum itu diduga meminta pungutan biaya dari warga penerima manfaat," ujarnya. 


Dugaan itu, kata Safrudin, diketahui berdasarkan aduan dari beberapa pemuda di dusun setempat yang khawatir  bisa  menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat. 


"Saya menerima aduan atau keluhan beberapa pemuda, khususnya dengan adanya kebijakan Kadus setempat yang melakukan dugaan pungutan di program bantuan perpipaan untuk air bersih di Desa Belanting," sambungnya. 


Menurutnya, oknum Kadus tersebut terlalu jauh dari fungsi dan tugas yang diemban. Seorang Kadus, kata Safrudin, sepatutnya melakukan dan menjaga ketentraman masyarakat dan wilayah sebagai mana yang tercantum dalam Permendagri  nomer 84 tahun 2016 tentang SOTK pemerintah desa


"Jika aduan para pemuda ini benar adanya saya rasa kepala dusun ini terlalu jauh dalam bersikap sehingga patut diduga terlalu jauh dari ketentuan Permendagri nomer 84 tahun 2016," ucapnya. 


Ia dan Pemuda akan terus mengawal program perpipaan air bersih untuk masyarakat itu supaya berjalan lancar, serta ingin memastikan tidak adanya pungutan biaya dari oknum yang tidak bertanggung jawab


Dalam waktu dekat ini, kata Sadruddin, Karang Taruna Kecamatan Sambelia beserta pemuda juga akan mengundang Kabid Cipta Karya Dinas PUPR selaku pemberi program dan Komisi IV DPRD Lotim serta Pemerintah Desa untuk membahas terkait hal ini agar tidak ada oknum yang mencoba mencari keuntungan. 


"Saya dan para pemuda insyaallah dalam beberapa hari ke depan akan mengadakan musyawarah dengan Pemerintah Desa, Kabid Cipta Karya beserta komisi 4 DPRD Lotim untuk membahas  ini agar dipastikan bantuan ini berjalan dengan lancar dan tepat sasaran tanpa ada oknum yang mencoba mencari keuntungan di bantuan perpipaan ini," pungkasnya. 


Menanggapi Hal itu, Kepala Desa Belanting Sukradi mengakui bahwa memang benar ada dugaan semacam itu di kalangan pemuda desa setempat kepada salah satu Kadus. Katanya, Para pemuda pernah mendatanginya untuk menyampaikan persoalan itu. 


Akan tetapi, kata Kades, Ia menyarankan supaya para pemuda tersebut langsung menemui Kadus yang bersangkutan untuk klarifikasi. 


"Oooh begini masalah meter air bersih  ini, sudah saya suruh pemuda langsung ke pak Kadus klarifikasi dulu apa alasannya mungut harga meter yang dimaksud," ujarnya.


Dengan begitu Ia berharap persoalan tersebut bisa menemukan solusi dan penjelasan langsung dari Kadus yang bersangkutan supaya tidak menimbulkan dampak negatif bagi desa ke depannya dengan adanya keributan itu. 


Pasalnya, kata Kades, Program water meter dari Pemkab Lotim itu baru didapatkan tahun ini, bahkan bair bersihnya belum dinikmati. Ia khawatir dengan adanya keributan itu, Pemkab Lotim menjadi enggan memberikan bantuan lagi kepada Masyarakat Desa Belanting. 


"Mudah-mudahan para pemuda, masyarakat dan Kadus setempat segera melakukan musyawarah untuk membicarakan persoalan ini," pungkasnya. (Yns) 


×
Berita Terbaru Update