Notification

×

Iklan

Iklan

Echo Green Adakan Lokakarya dan Pameran Hasil Program Selama Tiga Tahun di Lombok Timur

Thursday, December 29, 2022 | December 29, 2022 WIB Last Updated 2022-12-29T08:36:50Z

Lokakarya dan Pameran Hasil Program Echo Green selama tiga tahun di Kabupaten Lombok Timur

SELAPARANGNEWS.COM - Program Echo Green di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengadakan kegiatan Lokakarya dan Pameran hasil program yang dilakukan selama tiga tahun di Kabupaten Lombok Timur bersama para petani muda dan petani perempuan binaannya yang tersebar di enam desa yang ada di tiga Kecamatan, yaitu Desa Sembalun dan Timba Gading di Kecamatan Sembalun, Desa Suela dan Desa Sapit di Kecamatan Suela dan terakhir ialah Desa Sugian dan Desa Dara Kunci di Kecamatan Sambelia.


Kegiatan tersebut juga dihadiri perwakilan pemerintah dari tiga Kecamatan yang menjadi tempat program itu dilaksanakan untuk memberikan testimoni mengenai program Echo Green yang dijalankan selama tiga tahun di wilayahnya masing-masing. 

Selain itu juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan OPD terkait seperti Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian NTB, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lombok Timur. 

Empat perwakilan OPD tingkat Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Timur tersebut hadir sebagai narasumber dalam sesi diskusi antara penerima manfaat program tersebut dengan stakeholder di NTB dan Lombok Timur, termasuk juga melihat tanggapan dari pemerintah mengenai pelaksanaan program Echo Green tersebut. 

Adapun produk yang dipamerkan dalam kegiatan itu adalah hasil bumi yang ada di desa-desa yang menjadi fokus kegiatan Echo Green di Lombok Timur, seperti Kopi, Tomat, Bawang Merah, Bawang Putih dan beberapa produk olahan seperti minyak kelapa, manisan asam, kripik dan lain sebagainya.



Kegiatan yang berlangsung Kamis, (29/12/2022) di Lesehan Rirana, Kecamatan Selong, Lombok Timur tersebut dibuka secara virtual lewat video Conference oleh Bayu Saputro selaku Program Manajer Echo Green dari KpSHK (Konsorsium pendukung Sistem Hutan Kerakyatan) NTB. 

Dalam sambutannya, Bayu menjelaskan, Program Echo Green itu sudah berlangsung selama 3 tahun, mulai dari 1 Januari 2020 sampai 31 Desember 2022.

Program itu, lanjutnya, merupakan program yang dijalankan secara konsorsium di bawah koordinasi Yayasan Penabulu bersama dengan Kpshk dan beberapa organisasi lainnya di 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Padang Pariaman di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Grobogan di Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Lombok Timur di Provinsi NTB. 

Adapun tujuan dari program ini, kata Bayu, ialah untuk mempromosikan inisiatif ekonomi hijau oleh petani perempuan dan generasi muda di sektor pertanian berkelanjutan dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, kesempatan kerja yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. 

Adapun kegiatan utama dari program Echo Green tersebut, lanjutnya, ialah untuk memperkuat efektivitas keterlibatan perempuan dan generasi muda dalam tata ruang Desa dan tata guna lahan.

"Yang kedua yaitu meningkatkan sistem pertanian berkelanjutan di tiga Kabupaten sasaran yang ada di tiga Provinsi di Indonesia," jelasnya. 

Di tahun ke 3 ini, sambungnya, program Echo Green fokus mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan perempuan dan pemuda yang baik dan inovatif kepada masyarakat luas di tingkat sub-nasional dan nasional. 

Dalam rangka memperkenalkan inisiatif pertanian hijau, ECHO Green akan menyelenggarakan Lokakarya dan pameran inisiatif pertanian hijau oleh kelompok tani perempuan dan generasi muda tani di tingkat provinsi yang bertujuan untuk memperkenalkan model inisiatif ekonomi hijau oleh kelompok tani perempuan dan generasi muda tani ke tingkat yang lebih luas.


Salah satu perwakilan Pemerintah Kecamatan Sambelia memberikan testimoni terkait keberadaan program tersebut di wilayahnya. katanya, program Echo Green sangat membantu para petani dalam memahami kondisi geografis daerah dan komoditas unggulan yang harus ditanam di wilayah tersebut. 

Selain itu, kata dia, program Echo Green juga banyak memberikan pemahaman kepada masyarakat sehingga masyarakat tahu bagaimana cara menanam tanpa menggunakan bahan kimia dan pestisida. 

Bahkan, katanya, dengan modal peningkatan kapasitas yang didapat dari program Echo Green dan beberapa lembaga lain yang berkegiatan di sana, salah satu desa di Kecamatan Sambelia yaitu Desa Sugian mendapatkan peringkat kedua tingkat provinsi NTB dalam masalah lingkungan. 

Testimoni lain disampaikan Sekretaris Kecamatan Suela. Ia juga mengaku sangat terbantu dengan adanya program Echo Green di Kecamatan Suela. Ia mencontohkannya dengan komoditas kopi khas Suela yang katanya masih belum dikenal luas oleh orang. 

"Dulu orang hanya tahunya kopi Sembalun, tapi sekarang orang juga tahu bahwa ada juga kopi Sapit di Suela," ujarnya. 

Karena itu Ia berharap KpSHK yang menjadi bagian dari program tersebut bisa terus menindak lanjuti apa yang sudah dimulai bersama para petani muda dan petani perempuan di Kecamatan Suela. (Yns) 
×
Berita Terbaru Update