![]() |
| Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Buniamin Farahat dan Koordinator BKK Madam Rose saat ditemui di ruang Kepala SMKN 1 Pringgabaya |
SELAPARANGNEWS.COM - SMK Negeri 1 Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur resmi menyandang status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Perubahan status ini memberikan keleluasaan bagi sekolah dalam mengelola pendapatan dari produk dan jasa yang dihasilkan siswa, sekaligus memperkuat kemitraan dengan dunia industri.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Buniamin Farahat mengatakan bahwa BLUD menjadi momentum strategis bagi sekolah untuk mengembangkan produk unggulan di setiap jurusan dan memperluas jejaring kerja sama.
Menurutnya, setiap jurusan akan didorong untuk memiliki produk andalan yang tidak hanya berfungsi sebagai media praktik pembelajaran, tetapi juga memiliki nilai jual di pasaran.
Pendapatan dari penjualan produk tersebut nantinya akan dikelola langsung untuk meningkatkan kompetensi siswa dan fasilitas sekolah.
"Jadi sebagai informasi bahwa SMKN 1 Pringgabaya memiliki 13 jurusan (Kompetensi Keahlian -red), semuanya memiliki produk unggulan dan materi pembelajarannya juga sudah disinkronisasi dengan kebutuhan dunia industri," ungkapnya saat ditemui di Sekolah belum lama ini. Sabtu, (09/08/2025).
13 jurusan atau Kompetensi Keahlian yang ada di SMKN 1 Pringgabaya tersebut adalah:
1. Teknik Permesinan
2. Teknik Pengelasan
3. Teknik Kendaraan Ringan
4. Teknik Sepeda Motor
5. Teknik Audio Video
6. Teknik Elektronika Industri
7. Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin
8. Rekayasa Perangkat Lunak
9. Teknik Komputer dan Jaringan
10. Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi
11. Desain Permodelan dan Informasi Bangunan
12.Teknik Konstruksi dan Perumahan
13.Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
"SMKN 1 Pringgabaya kan termasuk SMK Pusat Keunggulan sehingga ditekankan untuk menghasilkan produk atau Teaching Factory di masing-masing jurusan," ucapnya.
Salah satu jurusan yang menjadi unggulan SMKN 1 Pringgabaya adalah Jurusan TESHA (Teknologi Energi Surya, Hidro dan Angin. Salah satu teaching factory dari jurusan ini adalah Gerobak Listrik (Gelis) yang saat ini sudah dimanfaatkan oleh industri kecil dan menengah.
"Itu yang di Kantor Desa Pringgabaya Utara yang dipakai jualan es itu Gerobak Listrik dari sini," imbuhnya.
Selain fokus pada penguatan produk unggulan, SMKN 1 Pringgabaya juga berkomitmen untuk memperluas jejaring kerja sama dengan industri lain, termasuk membuka peluang kolaborasi di tingkat nasional bahkan internasional.
Langkah ini diharapkan dapat menjadikan SMKN 1 Pringgabaya sebagai pusat keunggulan pendidikan vokasi di Lombok Timur dan melahirkan lulusan yang kompeten, kreatif, serta mandiri.
Buniamin Farahat menegaskan bahwa kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) sudah lama dilakukan SMKN 1 Pringgabaya melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang jelas dan memiliki kepastian secara hukum.
Tahun-tahun sebelumnya, kata dia, ada sekitar 20 industri yang menjalin kerjasama dengan SMKN 1 Pringgabaya, salah satunya ialah PT. Inovasi Teknologi Desa. Dan baru-baru ini, lanjutnya, SMKN 1 Pringgabaya telah menandatangani MoU dengan PT. Maulana Raya Lombok.
Adapun yang ditekankan dalam Perjanjian tersebut ialah sejumlah aktivitas praktik dan pembelajaran bagi siswa dan guru, seperti Program PKL, Magang, dan Guru Tamu, di samping juga adanya prioritas bagi alumni untuk direkrut jadi pegawai.
Tahun ini, kata dia, SMKN 1 Pringgabaya menargetkan setiap jurusan menjalin kerja sama dengan sedikitnya lima industri sebagai bentuk sinergi antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
Dari perjanjian kerjasama dengan industri tersebut pihak sekolah berharap, baik siswa maupun guru dapat memahami standar kerja profesional langsung di tempat kerja, serta memahami kebutuhan perusahaan agar nantinya disesuaikan dengan materi pembelajaran di Sekolah.
Kaitannya dengan Alumni, SMKN 1 Pringgabaya juga memaksimalkan peran Bursa Kerja Khusus (BKK) Sekolah dengan programnya bernama Tracker Study. BKK ini merupakan sebuah lembaga yang harus dimiliki oleh SMK berdasarkan Kesepakatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan Kementerian Ketenagakerjaan yang berfungsi untuk menjembatani lulusan SMK dengan dunia kerja.
Lewat BKK ini, Sekolah melakukan pendataan terhadap siswa-siswa yang sudah lulus dan berapa persen dari mereka yang sudah terserap di dunia kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Koordinator BKK SMKN 1 Pringgabaya Madam Rose mengungkapkan bahwa pihak sekolah tidak hanya melakukan pendataan, melainkan juga memfasilitasi setiap alumni untuk terhubung dengan dunia kerja.
"Jadi di BKK itu kita lakukan pendataan dan penelusuran dari tiap lulusan bekerjanya berapa persen, wirausaha berapa persen dan yang melanjutkan berapa persen," jelasnya.
Madam Rose mengungkapkan bahwa SMKN 1 Pringgabaya juga sudah memberangkatkan beberapa alumni untuk bekerja di luar negeri, seperti di Jepang dan juga Polandia sesuai dengan kompetensi keahlian yang mereka miliki. "Pertama mereka magang, setelah dinyatakan layak maka mereka dikontrak," sebutnya.
Selain itu, ada juga alumni yang melanjutkan kuliah di Thailand dari Jurusan TESHA bernama Salahudin Daeng Tulo yang diterima di sebuah Lembaga pendidikan yang konsentrasi di bidang bebatuan permata. "Ini merupakan alumni pertama yang kuliah di luar negeri," imbuhnya.
Madam Rose menjelaskan bahwa keberadaan BKK tersebut sangat memudahkan alumni untuk mengakses dunia kerja. Setelah digembleng dengan skill di sekolah, mereka juga difasilitasi dengan kemampuan bahasa untuk alumni yang ingin ke luar negeri, melalui LPK - LPK yang menjalin kerjasama dengan SMKN 1 Pringgabaya.
"Makanya SMK itu sekarang sangat mudah untuk mendapatkan pekerjaan, selain dapat ijazah, alumni juga langsung mendapatkan Sertifikat keahlian dari lembaga sertifikasi resmi," pungkasnya. (Yns)
