Notification

×

Iklan

Iklan

Setengah Miliar Masker Untuk Desa, Hasbullah: Dibuat Sesuai Kebutuhan Saja

Thursday, August 13, 2020 | August 13, 2020 WIB Last Updated 2021-04-13T10:06:29Z

Hasbullah, Anggota DPRD Fraksi PKB Kabupaten Lombok Timur
Lombok Timur, Selaparangnews.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur Fraksi PKB, Hasbullah memberikan tanggapan terkait gerakan setengah miliar masker untuk Desa aman Covid-19. “Itu dibuat sesuai dengan kebutuhan saja, tidak mesti ribuan,” Usulnya. Kamis, (13/8/20) saat ditemui di ruangan fraksi PKB.

Menurutnya, dari Surat Edaran (SE) Kemendes yang bernomor S.2294/HM.01.03/VIII/2020 itu tujuannya sangat baik untuk mencegah penularan Covid-19 serta untuk menyemarakkan HUT RI yang ke-75, karena ada logo HUT RI pada masker yang akan dibuat nantinya oleh Desa tersebut.

Di sisi lain, sebagian Desa akan dilema dengan turunnya SE dari Kemendes tersebut. Sebab, terdapat juga Desa di Lotim yang sudah membuat masker terlebih dahulu. “Mereka kadang sudah membuat duluan sehingga saat ini Desa diharuskan lagi membuat pengadaan masker,” tandasnya. 

Meskipun begitu, saat ini realisasi dari Dana Desa (DD) rata-rata 80 persen sudah digunakan oleh Desa di Lotim, sementara 20 persen sisanya  bisa jadi alternatif jika Desa membutuhkan anggaran untuk pengadaan masker berlogo HUT RI.

“DD memasuki tahap terakhir yakni tinggal 20 persen, dan saat ini dalam proses pencairan,” tanggap Hasbullah. 

Pria yang berasal dari Songak ini memaparkan, melihat fenomena yang ada saat sekarang ini, malah beberapa masyarakat terkesan tidak membutuhkan masker lagi karena saking banyaknya bantuan masker yang didapatkan.

“Jangan sampai ini mubazir nantinya tanpa melihat efektifitas dari penggunaan masker itu sendiri,” himbaunya.

Penilaian masyarakat kita saat ini menurut Hasbullah sudah tidak setakut dulu lagi, padahal saat ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19 yang seharusnya masyarakat juga memahami hal itu agar tidak terkesan menyepelekan.

“Kadang masyarakat kita juga membandel, selalu ada alasan ketika ditegur untuk menggunakan maskernya,” ketusnya.

Penekanan juga harus dilakukan agar Desa bekerjasama dengan produk-produk lokal ketika nantinya akan membuat masker. Selama ini yang jarang terlihat adalah pemanfaatan BUMDes  (Badan Usaha Milik Desa) untuk menggenjot PADes (Pendapatan Asli Desa), padahal itu sangat berpeluang tinggi mensejahterakan masyarakat.

“Ketika pembangunan tidak hanya mengandalkan anggaran pusat saja tapi melalui keuntungan yang dihasilkan oleh BUMDes juga menjadi alternatif menambah anggaran untuk keperluan Desa, seperti saat pengadaan masker sekarang ini,” tutup Hasbullah. (SN-06)
×
Berita Terbaru Update