Notification

×

Iklan

Iklan

Kepsek SMPN 1 Pringgabaya Bantah Tudingan Guru Honorer, BKPSDM Membenarkan

Thursday, November 5, 2020 | November 05, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T16:22:48Z

Foto: Suhardi, Kepsek SMPN 1 Pringgabaya (kiri), Salmun Rahman, Kepala BKPSDM (kanan)

Lombok Timur, Selaparangnews.com – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pringgabaya, Suhardi, membantah tudingan terhadap dirinya yang diduga telah berlaku tidak adil kepada salah satu guru honorer yang ada di SMPN 1 Pringgabaya. Dirinya diduga berlaku berat sebelah serta tidak membayar gaji guru honorer tersebut.

Terhadap tudingan itu, Suhardi menjelaskan bahwa dia bukannya tidak memberikan guru itu gajinya, melainkan dititip di BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia) Lombok Timur. Dan itupun, kata dia,  dilakukan atas arahan dari Kepala BKPSDM sendiri sekalian untuk diberikan pembinaan di sana.

“Saya bukannya tidak memberikan ya, tetapi honornya itu diminta sama bapak Kepala BKPSDM supaya nanti di sana dia mengambil, sekalian diberikan pembinaan, karena guru yang bersangkutan dianggap indisipliner, tidak pernah masuk kerja sudah dua kali diberikan surat teguran, dan ahirnya pak Kepala BKPSDM mengatakan, supaya gajinya diambil di sana saja sambil  diberikan pembinaan” ungkapnya saat dikonfirmasi via telepon. Rabu, 04/11/2020.

Lanjutnya, guru tersebut diminta mengambil gajinya di BKPSDM karena kurang lebih 6 bulan tidak pernah hadir ke sekolah untuk mengajar sesuai perintah dinas. Tak hanya itu, katanya melanjutkan, yang bersangkutan juga tidak pernah ikut rapat serta menjalankan hasil keputusan rapat, juga tidak mengindahkan surat kepala dan perintah dari dinas.

Awalnya, lanjut Suhardi, Pihak sekolah sudah memberikan teguran secara kekeluargaan kepada guru tersebut, yakni dengan meminta Wakil Kepala Sekolah  untuk mendatanginya.  Akan tetapi, kata dia, cara itu tak mempan. Sehingga pihak sekolah mengambil kebijakan untuk memberikan surat teguran pertama. Dengan catatan, jika 10 hari kerja lagi masih seperti itu maka akan diberikan surat teguran yang kedua. Setelah teguran yang kedua itulah dirinya kemudian melaporkan guru tersebut ke BKPSDM.

“Guru  yang lain masuk mengajar sesuai dengan perintah Kepala Dinas,  sementara dia tidak pernah. Kurang lebih 6 bulan dia tidak pernah hadir di sekolah, tidak pernah ikut rapat, tidak pernah menjalankan hasil keputusan rapat, tidak menjalankan surat kepala dinas,” bebernya sembari mengatakan bahwa  perintah dinas yang dimaksud ialahsurat teguran yang diberikan kepadanya.

“Ketika melaporkannya ke BKPSDM itulah, Kepala BKPSDM berjanji akan memanggilnya dan meminta supaya gajinya ditip di sana,” jelasnya.

Terhadap tuduhan bahwa dia telah  memberikan honor kepada guru yang dianggap kelaurganya, dia mengatakan bahwa guru bersangkutan sedang sakit, Karena itulah Ia digantikan oleh guru lain. “Dan honornya juga  itu diberikan kepada guru yang menggantikan bukan ke guru yang sakit,” tandasnya  sembari menegaskan bahwa tudiangan bahwa dia pilih kasih itu tidak benar.

“Jika tidak percaya, bisa di kroscek ke guru yang bersangkutan terkaiit kebenaranya,” tantang Suhardi.

Terpisah, Kepala BKPSDM Lotim,  Salmun Rahman saat dikonfimrasi membenarkan ucapan Kepala Sekolah SMPN 1 Pringgabaya tersebut, bahwa gaji guru honorer itu memang ditipkan kepadanya. Termasuk juga membenarkan bahwa penitipan itu merupakan saran darinya.

“Ada benarnya juga Kepala Sekolah membantah tudingan itu, karena sebenarnya gajinya bukannya tidak diberikan tetapi ditahan, dengan cara menitipnya di BKPSDM. Dan itu memang saran dari saya dan ketika Kepala Sekolah menitipnya juga pakai berita acara,” ungkapnya.

Selain itu, kata Salmun melanjutkan, pihaknya juga sudah memanggil guru honorer untuk mengambil honornya sambil memberikan pembinaan dan menyerap keterangan untuk dimediasi.  Dia mengatakan bahwa guru honorer itu dan kepala sekolah SMPN 1 Pringgabaya akan dipertemukan kembali pada Jum’at, 06 November mendatang.

“Yang jelas kami dari BKPSDM sudah memberikan saran kepada guru yang bersangkuta  supaya  sebagai bawahan juga harus hormat, loyal terhadap atasan, kalau kita sebagai guru ada pimpinannya yaitu kepala sekolah, dan saya juga katakana supaya jangan mengungkap sesuatu yang kita belum tahu persis  yang melatar belakangi sikap yang diambil oleh atasan kita’’ tutupnya,   (izi)

×
Berita Terbaru Update