Notification

×

Iklan

Iklan

Penyusunan Buku Citra Daerah Sumbawa Dalam Arsip Didukung Penuh Gubernur NTB

Tuesday, August 3, 2021 | August 03, 2021 WIB Last Updated 2021-08-03T04:57:56Z

Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., saat membuka acara Focus Group Discussion penyusunan buku Citra Daerah Sumbawa dalam Arsip

Mataram,Selaparangnews.com - Provinsi Nusa Tenggara Barat berada persis di tengah-tengah Negara Indonesia. Sehingga banyak kejadian sejarah yang harus terangkum dalam arsip yang baik. 


Khususnya berbagai sejarah yang ada di Pulau Sumbawa, dimana karena dua kebakaran di Istana Sumbawa yang menghilangkan cukup banyak arsip sejarah harus kembali dihimpun.


Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi NTB dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi NTB, bekerjasama dengan Arsip  Nasional Republik Indonesia (ANRI), Pemerintah Kabupaten Sumbawa, dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat membahas draft buku “Citra Daerah Sumbawa dalam Arsip” yang akan diterbitkan oleh ANRI.


“Semoga tim penyusunan buku ini bisa bekerjasama sehingga arsip sejarah di Pulau Sumbawa bisa terkumpul dengan baik,” ujar Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., saat membuka acara Focus Group Discussion (FGD) penyusunan buku tersebut melalui zoom meeting di Ruang Kerjanya, Selasa, 03/08/2021.


Pada FDG yang dimoderatori oleh Kepala Dinas Pusda NTB, Multi Siswati selaku perwakilan ANRI menjelaskan penyusunan buku ini merupakan ikhtiar pemerintah dalam rangka mewujudkan arsip sebagai bukti identitas dan jati diri bangsa, serta sebagai memori, acuan, dan bahan pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


“Ini hal yang harus dikelola dan dijaga keberadaannya oleh Negara dan daerah,” tegasnya.


Sementara itu, Yang Mulia Sultan M. Kaharuddin VI Sumbawa menjelaskan, banyak hilangnya arsip Daerah Sumbawa dikarenakan kebakaran yang dua kali melanda Istana bukan tanpa harapan untuk dikumpulkan. Ia menjelaskan masih ada harapan untuk mengumpulkan arsip dengan berupaya mencari langsung ke Belanda yang saat itu menduduki pemerintahan Indonesia.


“Kita berharap arsip tersebut ada di kedua belah pihak, sehingga kita akan berupaya mencarinya ke Belanda jika perlu,” tandasnya. (SN) 

×
Berita Terbaru Update